
Pengalaman Snorkeling di Gili Meno dengan Anak Balita
Aktivitas snorkeling di Gili Meno adalah bagian dari rangkaian liburan kami sekeluarga saat berkunjung ke Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada tahun 2020 silam.
Sebenarnya saya sudah berada di Lombok beberapa hari sebelumnya untuk urusan kerjaan. Nah, saat menjelang akhir pekan, suami & anak saya, Halwa, menyusul dari Jakarta ke Lombok.
Bisa dibilang ini adalah liburan yang terjadi secara mendadak sehingga kami nggak menyiapkan itinerary dengan pasti. Tujuan utama kami adalah berlibur Gili Meno. Kami sudah memesan penginapan di Gili Meno sebelum kami tiba di Lombok.
Baca juga: Pengalaman Menginap di Les Villas Ottalia, Gili Meno, Lombok
Selanjutnya kami mau ngapain di sana? Nah, nanti kami pikirkan lagi kalau sudah berada di Gili Meno ya. Hehehe.
Liburan ke Lombok tanpa Itinerary?
Saat saya menjemput suami & anak di bandara, saya melihat ada counter tourist information center di area bandara. Wah, kebetulan banget nih bisa nanya-nanya tentang rencana liburan kami selama di Gili Meno, Lombok, pikir saya.

Petugas yang melayani kami bernama Pak Ben. Dia banyak memberikan informasi mengenai kegiatan apa saja yang bisa kami lakukan selama berada di Gili Meno. Kami juga diberi informasi mengenai penyeberangan dari Lombok ke Gili Meno beserta estimasi biaya dan jenis boat yang bisa kami gunakan untuk menuju ke Gili Meno.
Informasi lain yang kami tanyakan adalah tentang rencana kami snorkeling di Gili Meno.
Tiket Snorkeling bisa Dibeli di Tourist Information Center
Tiket snorkeling untuk mengeksplore tiga gili sebenarnya banyak ditawarkan oleh agen travel di sekitar pelabuhan dengan biaya yang variatif.
Kami bisa membelinya di counter-counter agen yang menawarkan paket snorkeling. Agen ini banyak ditemui di area di pelabuhan. Selain itu, kami juga bisa saja meminta bantuan pihak hotel untuk kegiatan snorkeling ini.
Nah, berhubung kami nggak mau ribet (dan utamanya karena kami kurang informasi juga sih), akhirnya kami membeli tiket snorkeling melalui counter tourist information center.
Harga Paket Snorkeling Gili Meno
Awalnya, kami yang berjumlah 3 orang ini ditawari paket seharga 900k untuk snorkeling explore gili.
Karena rencananya yang akan snorkeling hanya saya & suami (Halwa masih berusia 3 tahunan saat itu), kami nego harganya. Akhirnya deal di harga 700k untuk paket snorkeling berdua.
Harga tiket ini sudah termasuk paket explore gili, sharing boat, guide, dan peralatan snorkeling.
Setelah kami menyadari (telat banget pula sadarnya hahahahaha), koq kayanya harga paket snorkeling yang kami dapatkan ini kemahalan ya (?)
Coba kalau kami punya cukup waktu untuk mencari informasi, harga paket snorkeling itu mulai dari 100k/orang loh katanya. Ada paket yang bisa pilih dengan atau tanpa makan siang. Harga ini untuk per orang dengan sharing boat alias satu boat bercampur dengan wisatawan lainnya.
Nah, kami berdua mendapat harga 700k, tanpa makan siang, tanpa dokumentasi kamera underwater, tanpa glass bottom boat. Wkwkwk. Setelah mencari informasi, ini mah mestinya untuk paket privat boat, bukan sharing boat.
Ya sudah lah ya… Beginilah kalau turis kurang info jadi nggak bisa berhemat deh. Wkwkwk.
Persiapan Snorkeling di Gili Meno
Hari ketiga kami di Gili Meno, alhamdulillah cuaca cukup cerah pagi itu. Oh iya, kami datang ke Gili Meno di Bulan Maret tahun 2020. Cuaca memang tak terlalu bersahabat karena sering gerimis.
Awalnya, kami dijadwalkan untuk snorkeling di Gili Meno pada hari Sabtu. Tetapi, Pak Ben menawarkan hari lain yaitu Minggu supaya suasana lebih nyaman dan santai karena hari Sabtu ada rombongan wisatawan yang akan snorkeling beramai-ramai.
Kami iyakan saja. Bersyukur banget meskipun jadwal snorkeling mundur sehari tapi pagi itu cuaca cerah. Alhamdulillah.
Kami diberi kontak boat man bernama Pak Muhni yang akan menjemput kami. Titik penjemputan oleh boat man adalah di Diana Kafe.

Dari penginapan kami di Les Villas Ottalia ke Diana Kafe berjarak sekitar 200m. Kami mengayuh sepeda selama kurang lebih 5 menitan untuk sampai di tujuan.
Sepeda kami parkirkan di tanah kosong dekat kafe. Amaaaan koq InsyaAllah.
Nggak banyak persiapan yang kami bawa. Saat itu kami langsung memakai baju renang yang dirangkan dengan baju luar (rencana sekalian untuk baju ganti), handuk, camilan & minuman.
Snorkeling kit sudah disediakan oleh tim boat, seperti jaket pelampung, fin atau sepatu katak dan snorkeling mask.
Boat yang kami gunakan awalnya mau pakai boat kecil, tapi Pak Ben mengonfirmasi lagi bahwa kebijakan Lombok Dive adalah memakai boat yang berukuran lebih besar.

Boat yang kami pakai ini sebenarnya adalah sharing boat dengan pengunjung lainnya. Jadi, kami sudah terbayang di dalam satu boat akan bercampur dengan banyak wisatawan.
Tapi kenyataannya, selama kami naik boat tersebut dari awal hingga selesai explore gili, penumpangnya ya hanya kami saja. Jadi berasa dapet boat privat hehehehe. How lucky we are! Karena kalau mau sewa private boat, harga yang ditawarkan tentunya lebih mahal. Waktu itu Pak Muhni sempat menawarkan tambahan biaya 500k kalau kami mau pakai private boat.


Akhirnya Jadi Snorkeling, yeay!
Kami dijemput oleh boat man di meeting point sekitar jam 9 pagi lalu kami berlayar ke lautan.
Jujur saja meskipun kami membeli paket snorkeling berdua (untuk saya & suami), tapi koq saya nggak yakin bisa ikut nyemplung ke laut ya…
If you know what I mean, kami pergi bersama balita umur 3 tahun loh. Kami mencoba sounding ke Halwa dari sejak pertama tiba di Gili Meno bahwa nanti ayah & mommy akan berenang di laut. Halwa tunggu di boat ya bareng Om nahkoda.

Anaknya mewek donk bersikeras nggak mau ditinggal sendirian bareng orang asing. Ahahaha.
Bahkan ketika hari-H, sudah berada di boat pun, kami tetap merayu Halwa agar mengizinkan mommy untuk nyemplung ke laut. Mewek lagi lah dia. Ya sudahhh…
Akhirnya saya dibolehin terjun ke laut oleh Halwa, dengan syarat nggak boleh jauh-jauh berenangnya dari boat. Lalu senjata terakhir yang ampuh untuk merayunya tentu saja iming-iming: nanti dibelikan eskrim. Wkwkkw.

Explore apa saja saat Snorkeling di Gili Meno?
Well, bagi siapa saja yang hobi snorkeling & diving, Gili Meno adalah salah satu destinasi yang disukai para penyelam karena suguhan keindahan bawah lautnya yang menawan.

Banyak spot menyelam di Gili Meno yang menarik dan sayang banget kalau dilewatkan.
Beberapa spot yang kami explore yaitu Romance Statue, Gili Meno Wall, sama satu lagi duuh saya lupa.
Romance Statue
Spot pertama yang kami sambangi adalah Romance Statue yang masih berada di perairan Gili Meno.
Bisa dibilang ini adalah sebuah landmark dan hampir bisa dipastikan setiap wisatawan yang akan melakukan snorkeling atau diving, pasti menyelam ke area ini.
Jadi apakah ini?
Terdapat 48 patung, mereka saling berpasangan, yang ditenggelamkan ke bawah laut pada tahun 2017. Pembuat patung ini adalah seniman laut terkenal yang juga seorang pemahat bawah air yang handal yaitu Jason Decaires Taylor.
Tujuan pembuatan patung-patung ini adalah untuk menambah daya tarik wisatawan. Lebih jauh lagi, ada tujuan baik yaitu sebagai media rehabilitasi terumbu karang.

Awal-awal ditenggelamkannya patung-patung ini sempat membuat polemik warga Kabupaten Lombok Utara karena dianggap patung ini berbau pornografi yang sangat tidak sesuai dengan wilayah Lombok Utara yang religius.
Kalau menurut saya sendiri sih, agak spooky ya ketika mendekat ke arah patung-patung manusia ini. Meskipun unik, tapi saya agak merinding melihat tatapan kosong para benda tak bernyawa ini.
Turtle Heaven atau Turtle City
Sembari menuju ke titik lokasi ini, guide memberitahukan kepada kami bahwa jika sedang beruntung, kami bisa melihat penyu dan berenang bersama penyu.
Lokasi Turtle Heaven ini merupakan situs yang populer dan favorit dikunjungi para penyelam.
Di sini, kita bisa melihat penyu yang sedang berenang.
Benar saja, ketika kami sedang mengeksplorasi keindahan biota laut seperti terumbu karang, tiba-tiba ada penyu berukuran raksasa yang menampakkan diri. Sayang banget kami nggak bawa kamera underwater untuk mengabadikan momen ini. Huhu.
Guide langsung memberikan kode kepada saya melalui tangannya agar saya berenang mengikuti penyu tersebut.
Penyu-penyu di sini terlihat sudah lama bersahabat dengan manusia. Buktinya, penyu yang saya ikuti arahnya tidak tampak takut, malah berenang dengan santainya. Sebaliknya, koq malah saya yang jadi cemas kalau tiba-tiba ditabrak oleh penyu yang berukuran raksasa itu ya. hahahaha.
Merapat ke Gili Trawangan
Setelah lelah berenang dan mengeksplorasi bawah laut Gili Meno, guide mengajak kami melipir ke Gili Trawangan untuk beristirahat sejenak.
Kami ditinggal oleh boat di Gili Trawangan untuk makan siang dan dijemput kembali sesuai waktu yang sudah kami sepakati sebelumnya.
Saat merapat ke Gili Trawangan, baju kami tentu masih dalam kondisi basah ya. Saya memakai handuk lebar yang sudah saya siapkan sebelumnya saat berangkat dari hotel.

Karena kondisi lelah setelah berenang, kami nggak berekspektasi untuk mengeksplorasi Gili Trawangan saat itu juga. Padahal sebenarnya saya penasaran banget ingin melihat perbedaan sisi kehidupan antara Gili Trawangan yang ibaratnya “Bali-nya Lombok itu” versus Gili Meno yang sepi dan tenang.
Di Gili Trawangan, kami hanya jalan-jalan menyusuri jalanan kecil yang di kanan-kirinya dipadati oleh kafe dan restoran.

Tentunya, tidak lupa kami membeli gelato untuk putri kami sebagai apresiasi keberaniannya saat kami tinggalkan dia di boat ketika kami snorkeling tadi. Hehehhe.
