15 Tips Perjalanan Jarak Jauh Naik Kereta Api bareng Bayi & Anak

15 Tips Perjalanan Jarak Jauh Naik Kereta Api bareng Bayi & Anak

Hai hai Sobat Backpack! Kali ini saya mau membagikan tips, tentunya sesuai pengalaman saya dan keluarga ya, saat bepergian naik kereta api. 

 

Sebagai perantau, kami cukup sering melakukan perjalanan menggunakan kereta api jarak jauh. Tujuan utama dan destinasi yang paling sering kami tuju tentu saja mudik ke kampung halaman di Jawa Tengah.

 

Namun, sejak pandemi melanda negeri ini, kami tidak terlalu sering mudik. Mungkin bisa dalam hitungan jari saja dalam kurun 3 tahun terakhir ini.

 

Nah, terakhir kami naik kereta api jarak jauh yaitu akhir tahun lalu (Desember 2022) dengan membawa satu anak dan satu bayi. 

 

Semoga tips yang saya bagikan bisa bermanfaat buat kalian yang hendak melakukan perjalanan menggunakan kereta yaa…

1. Cek peraturan terbaru dari Kereta Api Indonesia (KAI)

 

Sebelum memesan tiket kereta, sebaiknya meluncur dulu ke situs resmi KAI untuk mencari informasi. Sejak terjadi pandemi, peraturan perjalanan jarak jauh dengan kereta api kerap mengalami perubahan.

 

Biasanya, saya mencari informasi melalui twitter @KAI121 yang cukup uptodate dengan informasi. Kalau ada informasi yang kurang jelas, bisa direct message ke akun twitternya koq. Adminnya cukup fast response. 

2. Pesan tiket jauh-jauh hari

 

Kalau kita sudah merencanakan akan bepergian di tanggal tertentu, sebaiknya langsung memesan tiket untuk tanggal keberangkatan dan kepulangan. Jangan ditunda jika memang sudah ada budget dan tanggal bepergian sudah fix! 

 

Kalau ditunda, khawatir kehabisan tiket atau tidak bisa memilih nomor bangku yang kita inginkan. Apalagi kalau peak season seperti libur sekolah, hari raya, cuti bersama, dll. 

 

Akhir tahun lalu, ingin sekali kami bisa pesan 4 seat. Tapi sayang sekali, bayi belum ada kursi sendiri. Saya sih berharap suatu saat nanti KAI punya kebijakan untuk mengalokasikan kursi dengan harga khusus untuk anak/bayi. 

 

Melakukan perjalanan jarak jauh selama berjam-jam dengan menggendong/memangku bayi itu pegel banget loh. Apalagi kalau kita memilih kereta ekonomi yang tempat duduknya kurang ergonomis menurut saya. 

 

Untuk memesan tiket kereta, saya lebih suka mengakses secara online melalui aplikasi KAI access, web resmi KAI, atau penyedia jasa travel lainnya. 

3. Pilihlah kereta executive jika ada kelonggaran dana

 

Kenapa? Karena bangkunya paling nyaman di antara kelas kereta lainnya. Ya tentu saja, harga tiket juga “berbicara”. Haha.

 

Tapi jujur saja, kalau membawa anak kecil seumuran bayi atau toddler, lebih nyaman dan leluasa kalau kita pilih kereta eksekutif. 

 

Bahkan, sesama kelas eksekutif pun punya kenyamanan berbeda-beda loh. 

 

Dari hasil pengamatan saya sendiri, kalau seluruh rangkaian gerbongnya berupa kelas eksekutif dan biasanya berangkat dari Stasiun Gambir, bangkunya lebih nyaman. 

 

Berbeda dengan kelas eksekutif yang gerbongnya paralel dengan kelas bisnis atau ekonomi (stasiun keberangkatannya dari Pasar Senen). 

 

Saya sendiri nggak hafal nama kereta-keretanya ya. Tapi selagi kelasnya eksekutif sih lumayan nyaman lah untuk bepergian jarak jauh karena kursinya ada sandaran tangan & punggung yang bisa diatur derajat kemiringannya. Terdapat pula sandaran kaki dan biasanya disediakan selimut terutama untuk perjalanan malam hari.

4. Pilih perjalanan pagi atau siang

 

Kalau kita membawa anak-anak, mungkin sebaiknya kita melakukan perjalanan di pagi atau siang hari selama masih ada sinar mentari.

 

Kenapa? Karena kondisi anak-anak masih segar bugar, mereka bisa melihat pemandangan selama perjalanan. Suhu AC di siang hari juga tidak terlalu dingin. 

 

Bagi yang pernah melakukan perjalanan malam, tentu tahu ya bagaimana dinginnya suhu di gerbong kereta.

5. Pilih kursi di bagian tengah jika melakukan perjalanan malam

Sebenarnya ini tips khusus bagi keluarga yang menyukai tidur dengan lampu temaram.

 

Pengalaman kami saat melakukan perjalanan malam hari dengan kereta, kebetulan kami memilih kursi yang terletak di dekat sambungan gerbong (agak ke ujung) dengan maksud agar dekat dengan toilet. 

 

Eh, ternyata ketika lampu-lampu gerbong mulai dimatikan, hanya lampu di bagian ujung yang dibiarkan tetap nyala sehingga kami yang terbiasa tidur dalam suasana gelap menjjadi kurang nyaman dan susah sekali memejamkan mata karena silau lampu.

 

6. Catat/foto nomor HP kondektur

 

Biasanya nama dan nomor telepon kondektur terpampang di setiap gerbong.

 

Setiap kali ada pergantian kondektur, petugas kereta akan meng-update papan nama tersebut.

 

Menurut saya penting bagi kita mengetahui nomor kondektur yang bertugas saat itu karena kita bisa menyampaikan request atau keluhan yang terjadi selama perjalanan.

 

Pengalaman saya sendiri, beberapa kali saya chat ke nomor kondektur untuk menginformasikan kalau suhu AC di gerbong saya terlalu dingin sehingga para penumpang tampak menggigil dan menarik rapat selimutnya.

 

Saya juga pernah chat ke kondektur untuk memberitahukan kalau jendela kereta di gerbong saya ada yang tiba-tiba terbuka sehingga angin dari luar masuk ke dalam dan bunyi mesin terdengar lebih keras. 

 

Alhamdulillah mereka sigap loh, mereka langsung mengirimkan petugas untuk menangani keluhan yang saya sampaikan.

 

7. Sediakan uang pecahan 5rb, 10rb, 20rb untuk porter 

 

Tadinya saya mau mengetik tips untuk membawa barang seminimal mungkin. Tapi, pengalaman kami sendiri sangatlah susah meminimalkan barang bawaan. Haha. Jadi, tips kali ini adalah sediakan uang pecahan untuk berbagi rezeki kepada para porter yang telah membantu membawakan barang-barang kita yang bejibun banyaknya. 

 

Setiap kali bepergian, barang bawaan kami cukup banyak: minimal 2 koper, 1 tas backpack, dan tas jinjing. Belum lagi kami harus menggendong bayi dan menuntun anak. 

 

Jadi, keberadaan porter bagi kami sangatlah penting baik saat naik maupun turun dari kereta.

 

Apalagi kalau kami berangkat dari Stasiun Pasar Senen yang tangga naik turunnya cukup meresahkan dan tidak tersedia eskalator atau lift. Porter is our hero pokoknya mah!

 

8. Bawa bekal makanan

 

Bekal makanan berat atau camilan bisa kita persiapkan dari rumah ataupun kita beli di area stasiun. 

 

Kalau bawa dari rumah, jangan lupa sediakan alat makannya juga ya agar kita tidak repot menyantap makanan saat di kereta. 

 

Sebenarnya di kereta pun ada gerbong khusus restorasi di tapi menurut kami menunya tidak terlalu beragam. Harganya standar sekitar 20-30 ribuan, tapi terkadang tidak memenuhi selera kami. 

 

Untuk bayi & anak, sebaiknya bawalah makanan/camilan khusus. Apalagi untuk bayi usia 6-12 bulan yang masih dalam tahap belajar makan MPASI. Biasanya saya buat bubur homemade dari rumah karena bayi saya gak suka bubur instant. 

9. Cobalah teh KAI, cuma 15 ribu!

 

Bagi para penggemar teh, cobain deh teh-nya KAI. Nikmatt.. dengan harga 15ribu per cup, kita sudah mendapatkan satu gelas air panas, teh celup, dan gula batu.

 

Saya tertarik banget coban teh KAI karena membaca review dari @widino dan rakyat twitter. Ketika mencobanya, waaah ternyata memang enak rasa tehnya!

10. Bawa diaper bag atau tas khusus untuk bayi dan anak 

Diaper bag ini tentu saja nggak boleh dilupakan buat siapa saja yang punya bayi atau toddler ya. Biasanya isi tasnya adalah baju-baju siap pakai jika terjadi emergency seperti bayi gumoh, anak muntah, baju basah karena keringat, tersiram kuah makanan, dll. Jangan lupa siapkan juga baju untuk ibunya ya.  

 

Selain itu, biasanya yang sering mengisi diaper bag ini adalah beberapa popok sekali pakai, minyak telon, tissu basah & kering, handsanitiser, toiletries, dll. 

 

11. Pakai pakaian yang nyaman

 

Penting banget untuk menggunakan pakaian yang nyaman karena kita akan menghadapi perjalanan jarak jauh. Bagi yang mau melakukan perjalanan malam jangan lupa bawa jaket, kaos kaki, topi/jilbab/penutup kepala ya!

12. Bawa gendongan

Khusus bepergian dengna bayi dan toddler, jangan lupa bawa gendongan, bisa berupa tipe SSC, jarik, kain geos, dll pokoknya gendongan yang biasa dipakai saja sehari-harinya.

 

Gendogan ini berguna banget saat kita menggendong anak di area stasiun atau saat bayi tidur di pangkuan.

 

Jujur saja waktu bayi Amira (10 bulan) tidur dipangku ayahnya, saya deg-degan banget membayangkan kalau tiba-tiba bayi jatuh menggelundung. Saya pernah diceritakan pengalaman teman saya yang bayinya beneran menggelundung saat ortunya yang memangku bayi tersebut sedang tertidur pulas. 

 

13. Siapkan KTP atau identitas diri lainnya

KTP atau identitas diri ini sebaiknya disiapkan di tempat tersendiri yang cukup mudah dijangkau ya. 

 

Kalau sudah dipersiapkan dengan baik, ketika kita akan boarding dengan terburu-buru karena waktu sudah mepet, kita nggak akan gelagapan mencari kartu identitas yang nyelip entah di mana.

 

Khusus untuk bayi dan anak tidak ditanyakan identitasnya.

14. Vaksin Covid bagi ortu

Peraturan KAI saat akhir tahun lalu, kami boleh membawa anak di bawah usia 12 tahun meskipun si anak belum mendapatkan vaksin Covid. Namun, pendamping (kami) harus sudah pernah vaksin Covid dan booster. 

 

15. Bawa mainan anak

Perjalanan jauh dan memakan waktu berjam-jam tentu saja akan membuat anak-anak bosan. Biasanya kegiatan anak di kereta adalah melihat pemandangan, tidur, ngemil, makan, nonton video (tapi saya sih enggak sarankan screen time di kendaraan karena bisa membuat pusing kepala), dan bermain.

 

Penting banget menyiapkan aneka mainan, majalah, worksheet untuk menggambar dll agar anak tidak bosan selama di perjalanan. 

 

Nah, sekian dulu ya tips bepergian membawa bayi dan anak menggunakan kereta api. Semoga bermanfaat!

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *