Jalan Suryakencana Bogor, Pusat Kuliner di Wilayah Pecinan

Jalan Suryakencana Bogor, Pusat Kuliner di Wilayah Pecinan

 

Jika kamu berkunjung ke Bogor, mampirlah ke Jalan Suryakencana untuk menikmati beragam kuliner street food-nya. Ada banyak pilihan makanan dari mulai yang khas dan legendaris, maupun kuliner yang modern. Pun, ada spot halal dan non-halalnya di sini.

 

Suatu malam menjelang perayaan Imlek, kami kebetulan menginap di Hotel 101 Surya Kencana. Lokasi hotel berada tepat di Jalan Suryakencana. Jalanan yang merupakan wilayah pecinan ini selalu ramai dipadati kendaraan baik siang maupun malam hari. Terlebih lagi di akhir pekan.

Meskipun ramai kendaraan dan macet, tak bosan-bosannya pengunjung berdatangan untuk menikmati sajian kuliner khas Kota Hujan ini. Lokasi yang strategis dan suguhan kuliner yang beraneka ragam dengan harga terjangkau menjadi daya tarik tersendiri.

 

Jalanan selalu ramai, apalagi di akhir pekan

 

Termasuk juga kami yang penasaran untuk melihat langsung lokasi pusat kuliner legendaris ini. Dengan berjalan kaki dari hotel, kami sudah bisa langsung menyusuri sepanjang Jalan Suryakencana di malam Minggu.

 

Penjaja makanan berjejer dari ujung ke ujung. Kami bisa menemukan kuliner legendaris, mulai dari makanan berat sampai ke camilan yang membuat lapar mata. 

 

 

Jam Buka dan Tutup Penjaja Kuliner di Jalan Suryakencana

 

Setiap penjual memiliki jam buka dan tutupnya masing-masing alias tidak pada jam yang sama. Mereka tidak serempak dalam menggelar dan menyudahi lapak jualannya.

 

Ada penjaja makanan yang mulai menggelar lapaknya sejak pukul 06.00 hingga pukul 18.00 WIB. Tetapi ada juga yang baru mulai menggelar lapak di pukul 09.00 hingga pukul 16.00 WIB.

 

Khusus untuk kuliner legendaris, biasanya tutup lebih cepat ya guys. Pengalaman kami saat ingin makan soto kuning Bogor Pak Yusuf, menjelang jam 20.00 sudah tutup lapaknya.

 

Bagi pemburu kuliner di Jalan Suryakencana, sangat disarankan agar mulai berwisata kuliner sejak pagi agar lebih banyak pilihan makanan yang bisa dinikmati. 

 

Salah satu kuliner legendaris

 

Kuliner di Jalan Suryakencana Bogor

Wah, sejauh mata memandang, banyak sekali kuliner berjejeran di sepanjang jalan ini. Kita bisa menemukan berbagai macam makanan khas Bogor seperti asinan, soto mie, sampai toge goreng.

 

Berikut ini beberapa rekomendasi kuliner yang bisa kamu coba, dilansir dari Kompas:

 

  • Martabak encek
  • Lumpia basah Gang Aut
  • Es pala Pak Ujang
  • Bir Kotjok Abah
  • Combro Atmajaya
  • Laksa Bogor Gang Aut
  • Bakso kikil Pak Jaka
  • Cungkring Pak Jumat
  • Soto kuning Pak Yusup
  • Sate sumsum Pak Oo
  • Asinan jagung bakar Pak Sabur
  • Pepes sagu pisang Daniel
  • Nasi goreng Guan Tjo
  • Ketan bakar Gang Aut
  • Es cincau kelapa

 

 

 

Sejarah Jalan Suryakencana Bogor

Area Suryakencana Bogor ini sudah eksis sejak zaman kolonial Belanda. Jalan yang dibangun atas perintah Gubernur Hindia Belanda, Daendels, pada kisaran tahun 1808  menjadi pusat perniagaan pada saat itu. Jalanan ini terkenal dengan sebut Post Weg atau Jalan Pos, yaitu jalan yang menghubungkan Anyer dan Panarukan.

 

Pada tahun 1905, nama jalan ini diubah oleh Pemerintah Kota Bogor menjadi Jalan Handelstraat karena sebagian besar etnis Tionghoa yang bermukim di sana hidup dengan berdagang.

 

Kemudian, pada zaman kemerdekaan, nama jalan ini berubah lagi menjadi Jalan Perniagaan. Pada akhirnya di kisaran tahun 1970, jalan ini diberi nama Jalan Suryakencana hingga saat ini.

 

Di belakang Jalan Suryakencana, kita dapat menemui pemukiman keturunan etnis Tionghoa atau yang lebih populer disebut “Pecinan”. Dulu di tahun 1853, wilayah ini diatur zonanya dengan sistem Wijkenstelsel berdasarkan kelompok etnis tertentu agar memudahkan pemerintah kolonial dalam mengontrol masyarakat agar tidak bercampur dengan masyarakat lainnya. Akibat dari kebijakan ini, etnis Tionghoa dilarang bermukim di tengah kota.

 

 

Kawasan Suryakencana memiliki beragam bangunan cagar budaya, salah satunya yaitu vihara atau klenteng tertua di Bogor yang dikenal dengan nama Vihara Dhanagun atau Hok Tek Bio. Klenteng ini dianggap sebagai tempat persebaran komunitas Cina di Bogor. Klenteng ini berfungsi sebagai tempat ibadan, perayaan hari besar keagamaan, dan wisata religi. 

 

Setelah dihapusnya kebijakan Wijkenstelsel, etnis-etnis lainnya mulai berdatangan dan bermukim di Jalan Suryakencana. Salah satunya yaitu suku Sunda yang hidup berdampingan dengan sangat rukun hingga saat ini.

 

Lokasi Jalan Suryakencana Bogor

Lokasi jalan ini sangat strategis karena tepat berada diseberang Kebun Raya Bogor. Kamu bisa langsung menemukannya saat berdiri di depan Gerbang Kebun Raya Bogor.

 

Alamat: Jalan Suryakencana, Kelurahan Gudang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat.

 

Cara Menuju ke Jalan Suryakencana Bogor

Paling gampang adalah menggunakan ojek online ya guys! Tapi kalau kamu ingin ke Jalan Suryakencana Bogor dari Stasiun Kota Bogor, kamu bisa naik angkot bernomor 02 jurusan Sukasari-Bubulak. Turun tepat di Jalan Suryakencana

 

 

 

Tips Menikmati Kuliner di Jalan Suryakencana

Nah, bagi kalian yang memang mau kulineran dine-in alias makan di tempat, mungkin perlu mengkondisikan isi perut agar bisa muat diasupi beraneka ragam kuliner.

 

Awal kami menyusuri Jalan Suryakencana, saya langsung lapar mata ingin beli ini, itu, dan lain-lainnya. Tetapi saya tahan-tahan dulu barangkali nanti ketemu kuliner yang lebih saya inginkan di ujung jalan sana.

 

Sampai pada akhirnya suami mengajak makan di Soto Kuning Pak Yusup (pakai “p”) karena tadinya kami mau ke Soto Kuning Pak Yusuf yang legendaris tapi ternyata sudah tutup.

 

 

Selesai makan soto kuning, ternyata perut ini full. Nggak muat lagi mau diisi makanan lainnya, hahaha. Jadi, satu-satunya buah tangan yang saya bawa ke penginapan setelah menyusuri Jalan Suryakencana hanyalah pisang goreng.

 

Pupus sudah keinginan beli martabak, surabi durian, cungkring, asinan, dll karena perut sudah terlampau kenyang.

 

Oh iya, ada satu lagi yang perlu kami share di sini. Perhatikan baik-baik list harga yang tertera di tempat makan ya.

 

 

Saat kami mengambil lauk jeroan untuk soto kuning, kami agak bar-bar mengambil banyak jeroannya.

 

Mengambil jeroan dengan bar-bar, baru sadar kalau harga dihitung per jeroan yang diambil

 

Suasana di dalam kedai Soto Pak Yusup

 

 

Padahal, harga akhir dihitung dari banyaknya jeroan yang telah diambil. Kami baru menyadari hal itu setelah duduk manis sambil menikmati soto kuning. Saat akan membayar, ternyata total yang kami habiskan sekitar 200-ribu untuk 3 mangkok soto kuning. Hahahaha.

 

 

Baiklah, sekian pembahasan tentang Jalan Suryakencana. Menuliskan ini rasanya saya ingin kembali lagi menyusuri jalan itu dan mencicipi berbagai macam kuliner yang menggugah selera.

 

Salam Sobat Backpack!

Referensi:

https://www.google.com/amp/s/www.ayobogor.com/berita-bogor/amp/pr-315404531/sejarah-surya-kencana-bogor-pusat-kuliner-legendaris-yang-tak-lekang-dimakan-zaman

https://www.kompas.com/food/read/2021/02/12/180600475/15-tempat-makan-enak-di-suryakencana-bogor-ada-combro-dan-sate-sumsum?page=all

https://kumparan.com/raflyazmi12/sejarah-jalan-surya-kencana-bogor-1w4pd8iDpeF/full

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *